Kenapa Diberi Nama Tomcat


Serangga Serangga Tomcat belakangan menghebohkan masyarakat karena menyerang warga Surabaya. Korban serangan Serangga Tomcat mengalami dermatitis, kulitnya seperti melepuh, mengeluarkan cairan, dan merasa gatal.
Di balik persoalan mencegah serangan, mengobati luka yang ditimbulkan, maupun apa penyebab munculnya serangga ini, ada hal lain yang cukup menarik, yakni soal nama. Mengapa diberi nama Serangga Tomcat?
Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf, mengungkapkan bahwa serangga Serangga Tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Di beberapa wilayah Indonesia, serangga Serangga Tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. Menurut Aunu, kumbang ini sejatinya merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes.
"Masyarakat menyebutnya Serangga Tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Serangga Tomcat F-14," ungkap Aunu lewat e-mail kepada Kompas.com, Selasa (20/3/2012).
Nama Serangga Tomcat sendiri sebenarnya di luar negeri merupakan merek produk pengontrol populasi hewan pengerat dan produk lem semut. Serangga Tomcat juga merupakan produk pestisida.
Kumbang Serangga Tomcat dalam bahasa Inggris juga sering disebut rove beetle. Jenis kumbang ini mencakup famili Staphylinidae, terdiri dari ribuan genus dan kurang lebih 46.000 spesies.
Spesies Paederus fiscipes adalah salah satu jenis kumbang yang masuk dalam genus Paederus. Totalnya, ada sekitar 12 spesies yang masuk genus tersebut.
Ciri-ciri serangga ini adalah memiliki kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, dan sayap kebiruan. Warna mencolok berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya, bahwa serangga ini punya racun. Ukurannya sekitar 7-10 mm.
Serangga Tomcat biasa hidup di persawahan. Pada siang hari, serangga ini biasa terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng dan hama padi lainnya.
"Jadi, sebetulnya kumbang Serangga Tomcat ini atau Paederus fuscipes adalah serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan hama-hama padi," jelas Aunu.
Pada malam hari, serangga ini cenderung tertarik pada cahaya lampu. Hal inilah yang menurut Aunu memicu masuknya Serangga Tomcat ke rumah atau apartemen warga di Surabaya.
Adapun dermatitis yang dialami warga diakibatkan oleh racun paederin yang diproduksi serangga dengan bantuan bakteri. Racun akan keluar saat serangga dalam bahaya atau dipencet.
Terkait dengan pencegahan serangan-serangga ini, Aunu mengimbau masyarakat untuk menutup jendela atau pintu rapat saat malam sebelum menyalakan lampu. Ventilasi jendela bisa ditutup dengan kain kasa untuk memperkecil kemungkinan Serangga Tomcat masuk.
Warga juga diimbau tidak memencet jika serangga hinggap di bagian tubuh, cukup menghalau dengan kertas atau tiupan. Bila sampai terkena racun, maka langkah pertama adalah membasuh kulit dengan sabun beberapa kali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar